Wednesday, May 29, 2013

Panca Dasar PSHT 5 dasar PSHT

Panca Dasar PSHT  5 dasar PSHT 

1. Persaudaraan 2. Olah raga 3. Kesenian 4. Beladiri 5. Mental kerohanian (ke-sh-an)  

  1. persaudaraan adalah suatu hal yang diutamakan bagi warga dan siswanya, memberi kekuatan hidup serta membimbingnya dalam memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin. Persaudaraan adalah hubungan batin yang erat antara seorang dengan orang lain, dalam hal ini antara warga dengan warga atau antara warga dengan segenap umat manusia pada umumnya. Persaudaraan ditanamkan sejak siswa pertama kali mengecap pertama kali pelajaran SH. Dengan persaudaraan, manusia diperlakukan dan diakui sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-kewajiban asasinya.]
  2. Pada saat mempelajari permainan pencak silat, selain memperoleh kemampuan bisa bermain pencak silat dengan baik maka raga atau tubuh sendiri memperoleh manfaat. Aspek pembinaan dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut : 1) Siswa Kanak-kanak Senam pagi, Senam dasar,dan Senam massal 2). Siswa Remaja & Taruna Jurus reflek, dan olahraga Pertandingan pencak silat berat 3) Siswa Dewasa & Khusus Olah raga nafas pencak silat.
  3. Aspek pembinaan kesenian dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut: • siswa kanak kanak ~pengenalan irama • siswa remaja dan Taruna ~perpaduan gerak dan irama (massal berirama ) • siswa dewasa dan khusus ~penghayatan keselarasan.
  4. pencak silat berfungsi sebagai alat /senjata untuk membela diri / untuk mempertahankan kehormatan bukan untuk membela seseorang, tetapi hanya melayani seseorang apabila keadaan memang terpaksa dan diperlukan.
  5. kerohanian/ keshan berpedoman pada “ mengenal diri sendiri sebaik-baiknya”. Tujuan dari pelajaran persaudaraan SH Terate adalah mendidik manusia dalam menempuh kehidupan ini memperoleh kebahagian dan kesejahteraan dunia akhirat.

Panca Dasar PSHT / 5 dasar PSHT. 

keshan berpedoman pada “ mengenal diri sendiri sebaik-baiknya” harus diajarkan. Tanpa memberikan mental kerohanian, ibaratnya hanya mencetak “tukang pukul”. Setelah faham Kerohanian / berjiwa PSHT barulah dia baru bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya di alam mayapada ini, yaitu “ memayu hayuning bawono”. Selama manusia Persaudaraan SH Terate tidak memahami ini, mustahil kalau dia bisa mengemban tugas “ memayu hayuning bawono”.



No comments:

Post a Comment