Puncak Ilmu SH Terate
semoga bermanfaat… Kenapa harus TERATE?
Sekarang andai saja yang dipakai adalah nama binatang seperti Macan, sehingga menjadi Persaudaraan Setia
Hati Macan. Tentu itu akan menggambarkan keangkeran, ganas, dan ditakuti. Tidak Saudaraku, orang SH itu justru amat jauh dari sifat angker, ganas, dan ditakuti.
Lalu, kalau tanaman? Kenapa tidak Setia Hati Maw…ar, misalnya? Mawar itu bunga yang sangat indah dan harum sekali baunya, tapi kalau kita dekati bisa saja kita akan tertusuk duri tajamnya. Tidak Saudaraku, itu akan menggambarkan pribadi yang indah pada dzahirnya, namun setelah orang-orang mendekati, ia akan menusuk,
menyakiti setiap orang yang pmendekatinya. Apalah arti keindahan dzahir, tapi hatinya menyakitkan?p
Setiap lembar buku Terate berisikan ilmu yang indah,p membuat siapapun yang memilikinya akan memiliki
pribadi yang indah pula. Akar Terate, tak pernah mengeluh meski ia harus mencari ‘makan’ di lumpur maupun di daratan. Ia tetap mensuplai gizi untuk keindahan tubuhnya.
Begitu juga manusia ‘Terate’ di manapun ia berada seharusnya selalu menyerap/ menambah ilmu, karena dengan ilmulah manusia akan mencapai derajad kemuliaan hidup. Ayo memohon untuk selalu
diberi semangat menuntut ilmu.
Daun Terate, berwarna hijau dan lebar (jembar). Mengisyaratkan kepada para warganya untuk selalu mencintai dan menjaga perdamaian, Njogo katentreman ing dunyo. Keberadaannya selalu menentramkan, minimal tidak
meyebabkan kerusuhan. Dadi manungso kang jembar dadane. Memiliki sifat pemaaf, tidak mudah terbakar
amarah, dan sabar. Insyaalloh kita mampu menjadi pribadi yang digambarkan daun terate. Amin..
Tangkai bunga Terate, yang tampak tegak kokoh, namun sebenarnya tidak memiliki galih, alias bolong tengahnya seperti sedotan, yang sangat rapuh dan mudah patah (Getas). Mengingatkan para warganya
untuk menyadari betapa rapuhnya manusia. Meskipun tampak gagah dan berdiri tegak, sebenarnya manusia itu
sangat lemah. Laa Haula Walaa Quwwata illa Billah.
Dengan demikian, seharusnya muncul kesadaran betapa bodohnya manusia yang sombong, merasa super, dan
merasa tak terkalahkan. Poro wargo, poro siswo, ojo kumaluhur, tumindako kang persojo. Ojo adigang, adingung, lan adiguno.Semoga kita terlindung dari sifat buruk tersebut. Amiin..
Bunga Terate;Warna dan baunya tidak terlalu mencolok, tetapi indah dipandang dan harumnya menenangkan.
Mengisyaratkan kepada para warganya untuk mendapatkan simpati dan pengakuan tulus manusia itu tidak perlu menggunakan cara yang berlebihan. Harus naik mobil mewah, pakaian sutera, singgasana, dan segala macamnya. Justru dengan kesederhanaan dan keharuman budi, kita akan dihormati dan dicintai dengan tulus ikhlas.
Yaa Robby, indahkanlah budi pekerti kami…
Kuncup, setengah mekar, dan mekar. Mengingatkan kepada para warganya bahwa kita harus melebur dalam
persaudaraan. Miskin, cukup dan kaya tidak layak untuk memecah belah ukhuwah yang indah ini. Hapus rasa perbedaan yang membuat orang merasa diagungkan sedang yang lain merasa diremehkan.
Kita adalah satu yang terus bersatu dalam samudera persaudaraan.Entah siang, malam, pagi, atau sore,
bunga Terate selalu menghadap ke atas. Tidak seperti bunga matahari yang doyong sana doyong sini.
Ini adalah PUNCAK ILMU TERATE. Mengajarkan kepada para warganya bahwa setiap saat harus selalu
menghadapkan HATI pada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun. BENAR!!! INI ADALAH PUNCAK ILMU TERATE.
Poro Kadhang SHT, Subhanalloh, ternyata begitu indah ajaran TERATE yang selama ini kita abaikan. Kita sibuk
mendalami ilmu kadigdayan namun sedikit meluangkan waktu untuk mengkaji ilmu ke-SH-an. Untuk Panjenengan yang mungkin masih terlupa dengan ajaran luhur ini, selamat menyelami lautan hikmah dan
semoga mampu mencapai derajat orang yang ‘SETIA HATI TERATE”
No comments:
Post a Comment